Tuesday, August 5, 2014

" Shipton's Arch " World's Highest Arch - Silk Road Part 5



Eric Shipton (1907-1977) adalah seorang pendaki gunung asal Inggris. Dia menemukan sebuah lubang besar pada tebing sebuah pegunungan dekat barat laut kota Kashgar pada tahun 1947. Lewat bukunya Mountains of Tartary, dunia barat mengetahui keajaiban alam yang spektakuler ini dan sempat diperhitungkan untuk masuk dalam Guinness Book of Record. Akan tetapi kurangnya informasi yang jelas tentang lokasi lubang tersebut akhirnya nominasi ini dibatalkan. 

Sebuah ekspedisi yang dibiayai oleh National Geographic melakukan pencarian pada bulan Mei tahun 2000 dan berhasil menemukannya pada sebuah pegunungan di bagian northwest Kashgar, tidak jauh dari perbatasan Kyrgyzstan. Diperkirakan lubang itu berukuran 1.200 kaki untuk tinggi dan 180 kaki untuk lebar. Orang Han, menyebutnya "Tian Men" yang berarti pintu langit. Sedangkan suku Uyghur menyebutnya "Tushuk Tash" yang berarti karang bolong.

Untuk menjelajah tempat yang spektakuler ini kami menyewa sebuah jeep dari kota Kashgar dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Kami meminta driver untuk berhenti sebentar tidak jauh dari Turugart Pass - sebuah perbatasan antara Kashgar dan Kyrgyzstan -, hanya sekedar untuk mengambil beberapa foto. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan membelok ke kiri lalu masuk ke jalan pegunungan yang terdiri dari tanah yang tandus dan bergelombang. Setelah off-road sekitar 45 menit jeep yang kami tumpangi terpaksa harus berhenti di jalan buntu yang dikelilingi oleh tebing-tebing. Di sinilah ternyata adventure kami akan segera dimulai.

highway menuju border " Turugart Pass"

alam sekitar

jalan menuju Shipton's Arch

jalan menuju Shipton's Arch

alam sekitarnya

jalan menuju Shipton's Arch

jalan menuju Shipton's Arch

Untuk mencapai lokasi Shipton Arch, kami harus menyelinap masuk ke sela-sela di antara tebing. Setelah berhasil melewati sela-sela itu, ternyata di balik tebing itu terdapat sebuah lembah dengan bukit-bukit menjulang tinggi di sekelilingnya. Perjalanan dilanjutkan dengan mendaki, melompati rongga yang di bawahnya terdapat aliran sungai. Terakhir kami harus menapaki bongkahan salju sisa winter yang masih menutupi sepanjang dari dasar lembah hingga ke puncak.

mobil kami berhenti di sini

masuk lewat sela-sela batu

lembah bersalju

dari dasar lembah ini kami mulai mendaki

Tiba di puncak, cuaca di atas langsung membuat sekujur tubuh saya menggigil. Padahal badan baru saja basah kuyup berkeringat dan panasnya pembakaran di dalam tubuh saya selama pendakian benar-benar tidak mampu melawan dinginnya udara di atas. Anginnya bertiup sangat kencang dan kaki saya seakan tidak mampu berdiri tegak untuk menopang berat badan. Namun pemandangan dan keajaiban yang disuguhkan di depan mata sungguh menakjubkan. Saya mencoba memotivasi dan berkata pada diri sendiri agar segera bangkit dan bertahan di tempat ini sedikit lebih lama lagi, biar keindahan yang tiada duanya di dunia ini segera bisa saya abadikan lewat kamera maupun terekam lewat kedua mata saya.

Shipton's Arch

at Shipton's Arch

dari lubang ini bisa melihat negara tetangga

puncak di sekitar Shipton's Arch

sisa-sisa salju winter

Eric Shipton




( .............bersambung )

http://johntravelonearth.blogspot.com/2014/07/kashgar-silk-road-part-1.html

http://johntravelonearth.blogspot.com/2014/07/kashgar-silk-road-part-2.html

http://johntravelonearth.blogspot.com/2014/07/khunjerab-pass-silk-road-part-3.html

http://johntravelonearth.blogspot.com/2014/07/karakul-lake-silk-road-part-4.html

http://johntravelonearth.blogspot.com/2014/08/taklamakan-desert-silk-road-part-6.html


   





No comments:

Post a Comment