Thursday, March 26, 2015

Guangzhou - Part 2



South Station " Nan Zhan "
Selain South Station yang merupakan stasiun terbaru dan termodern, di Guangzhou ada 2 stasiun lain yaitu Guangzhou Station dan Guangzhou East Station. Namun untuk bullet train saat ini masih terbatas di Guangzhou South Station. Kereta cepat menuju Shenzhen juga diberangkatkan dari stasiun ini.

Pertama kali mengunjungi stasiun ini, seakan tidak percaya bahwa bangunan ini adalah sebuah stasiun. Eskalator yang tinggi dengan hall yang luas di lantai dasar, membuat stasiun ini tidak kelihatan seperti sebuah stasiun. Belum lagi keadaan ruang tunggunya yang nyaman, bisa dikatakan jauh lebih megah jika dibandingkan dengan bandara internasional kita. Termasuk security check saat mau masuk ke dalam ruang tunggu, maupun proses boarding, sudah menggunakan methode persis seperti apa yang diterapkan di airport. Sangat keren bukan ? hmm….atau mungkinkah saya ini yang masih kampungan karena sudah terbiasa melihat stasiun-stasiun kusam di negeri kita sendiri. Padahal mungkin di semua negara maju sistem perkereta-apian memang sudah begitu hebat. 



Guangzhou Pearl River New City
Setelah Guangzhou ditetapkan sebagai penyelenggara Asian Games ke XVI 8 tahun yang lalu, pemerintah China secara berkala terus menerus membenahi kota Guangzhou termasuk pembangunan kawasan baru di tepi Sungai Mutiara yang sering disebut sebagai Guangzhou Pearl River New City.
Kawasan baru ini juga disebut sebagai Guangzhou New Business & Culture District. Di dalam kawasan ini sudah berdiri gedung-gedung pencakar langit, perhotelan bintang 5, gedung perkantoran, shopping center, termasuk di antaranya Guangzhou Opera House dan Canton Tower. Kawasan ini sempat menjadi pusat perhatian saat acara akbar pembukaan Asian Games ke 16 yang diselenggarakan di Guangzhou pada tahun 2010, disiarkan secara langsung dan ditonton oleh dunia, karena lokasi pembukaan Asian Games tepat berada di tengah Sungai Mutiara, kawasan New City ini.
















Pada Asian Games ke XVIII yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2018, mampukah kita juga memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan wajah baru kota Jakarta lewat siaran langsung yang akan ditayangkan oleh stasiun televisi kepada dunia.

Untuk mencapai kawasan ini, Naik MRT line 3 atau line 5 dan turun di station Zhujiangxincheng.


Tianhecheng
Tianhecheng adalah shopping mall yang cukup populer di kota Guangzhou. Banyak outlet Produk branded bisa ditemukan di sini. Jika Shangxiajiu adalah tempat menjual barang- barang murah, Beijing Road tempat outlet bermerk lokal, maka Tianhecheng bisa dikatakan tempat belanja untuk kalangan atas dengan outlet-outlet merk papan atas dunia.






IKEA dan pusat komputer Tianhe letaknya juga berdekatan dengan mall ini.

Transportasi : MRT line 1 dan 3, turun di station Tiyuxilu.

Catalpa Garden Youth Hostel tempat kami menginap lokasinya sangat strategis, hanya sekitar 100 meter dari station Yangji. Pergi ke Tianhecheng hanya 1 station, pergi ke New City hanya 2 station, ke Beijing Road hanya 4 station, dan ke masjid Huaisheng 5 station. Catalpa Garden Youth Hostel http://www.yhachina.com/ls.php?id=325&hostID=2



Trekking Baiyunshan
Gunung Baiyunshan dengan ketinggian hanya 382m dpl, dikelola lebih mirip sebuah taman rekreasi. Namun jika kita berjalan lebih jauh ke dalam dan ke atas, meninggalkan area bermain dan keramaian, ada sisi natural yang bisa kita temukan di gunung ini. Bahkan kita bisa menikmati view kota Guangzhou dari atas bukit.












































Untuk mencapai tempat ini, kita bisa menggunakan MRT line 2, turun di station Baiyun Park atau Baiyun Culture Square dan cari exit terdekat menuju gerbang Baiyunshan.


Secara kesuluruhan, kota Guangzhou cukup menyenangkan. Selain tempat-tempat di atas, kami juga blusukan ke Beijing Road dan pasar tradisional dekat hostel. Jika anda memiliki waktu yang cukup dan juga suka dengan taman, maka mengunjungi taman kota sambil menyaksikan para lansia bersenam Taichi bisa menjadi sebuah pilihan, karena Guangzhou banyak memiliki taman kota, di antaranya Yuexiu Park yang lumayan luas itu sangat ideal untuk dijelajahi.
Namun sebagai kota besar, Guangzhou juga memiliki masalah sosial yang pelik seperti kota-kota besar lainnya. Masalah urbanisasi, penggangguran, bahkan pengemis. Jika kita masuk ke pemukiman lokal, dengan mudah kita temukan ketimpangan dan kaum papa.































Jika anda seorang katolik, anda bisa mengunjungi Sacred Heart Cathedral atau gereja Stone House yang terletak di jalan Yidelu. Jadwal misa Sabtu pukul 19.00 ( bahasa Mandarin ), Minggu pukul 07.00 ( bahasa Cantonese ), Minggu pukul 15.00 ( bahasa Inggris ).






MRT menuju New Baiyun Airport berada di line 3, lebih baik berangkat lebih awal karena jika anda naik melalui line lain, butuh waktu yang cukup lama buat transit karena padatnya penumpang terlebih pada jam-jam pulang kerja.

Perjalanan selama 10 hari di China + 1 hari wisata kuliner saat transit di Singapore ini benar-benar murah dan sangat berkesan. Tidak mengambil untung apapun, murni sebuah pelayanan buat teman-teman. Teman-teman yang berangkat bersama saya langsung bertanya " Next trip ke mana lagi John, saya ikut ". Teman yang berada di Jakarta langsung mengirim pesan singkat " John, book tempat ini ya buat tahun depan ". Padahal, saya sebenarnya sudah berniat stop berkelana untuk beberapa waktu.



End.

Yangshuo Part 1
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/02/yangshuo-part-1.html

Yangshuo Part 2
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/02/yangshuo-part-2.html

Avatar Mountain Part 1
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/01/avatar-mountain-zhangjiajie-forest_28.html

Avatar Mountain Part 2
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/01/avatar-mountain-zhangjiajie-forest.html





Guangzhou - Part 1






Dibandingkan dengan dua destinasi sebelumnya ( Avatar Mountain http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/01/avatar-mountain-zhangjiajie-forest_28.html dan Yangshuo http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/02/yangshuo-part-1.html ), Guangzhou memberi kesan yang berbeda tentunya bagi teman-teman yang baru pertama kali ke China. Meski baru termasuk top 5 deretan kota besar di China, namun ini sudah mampu memukau dan membuat teman-teman terkesima. Mulai dari arsitektur masjidnya yang lebih mirip sebuah kelenteng, jalan raya yang lebar, trotoar yang rapi dan bersih, beragamnya barang dagangan mulai dari kelas kaki lima, glodok, pasar baru hingga mall-mall kalangan atas. Guangzhou memang bukan kota wisata, melainkan kota perdagangan. Banyak barang unik dan murah bisa ditemukan di sini.












Mungkin yang paling berkesan bagi teman-teman saya adalah makanan halal yang enak dan cocok dengan lidah orang Indonesia. Lalu arsitektur South Station yang seakan menampar setiap orang Indonesia yang memasuki bangunan itu, karena sebuah stasiun ternyata lebih megah dibandingkan dengan Bandara International kita, dan yang terakhir adalah sangat bersyukur di sepanjang perjalanan selama 10 hari, rombongan kami tidak menemukan toilet horor yang menakutkan dan menjijikkan sebagaimana berita yang sering dilansir oleh traveler kita. Selama berada di Guangzhou kami mengunakan moda transportasi MRT, sangat mudah dan murah.


Foto : Isti Anggraini  

Foto : Isti Anggraini  

Foto : Isti Anggraini  


Berikut ini adalah tempat-tempat yang kami kunjungi selama berada di Guangzhou:
  • Masjid Huai Sheng
  • Pusat Belanja Shangxiajiu

  • Pulau Shamian
  • Stasiun kereta api modern " South Station/ Nan Zhan "
  • Pearl River New City
  • Tian He Cheng shopping center
  • Trekking Baiyunshan.

Masjid Huai Sheng
Masjid Huai Sheng konon merupakan masjid tertua di Guangzhou, bahkan mungkin di seluruh daratan Cina. Letaknya berada di jalan Guangta no. 56. Arsitektur bangunan masjid yang lebih menyerupai sebuah kelenteng ini, hampir tidak kelihatan di tengah kepadatan bangunan sekitarnya.










Masjid ini tidak terbuka untuk umum, hanya umat Islam yang diperbolehkan masuk ke dalamnya. Saya pernah ditolak pada trip sebelumnya, beruntung kali ini saya datang lagi dengan membawa teman-teman Muslim, dari Indonesia. Sehingga dengan mudah kami diizinkan masuk. Kami melihat banyak turis domestik tertahan di luar masjid karena mereka bukan Muslim.
Komplek bangunan masjid ini terdiri dari beberapa bagian. Bangunan paling depan, disusul bangunan tengah yang menyerupai sebuah gerbang kota, menyambung ke bangunan di sisi kiri dan kanan membentuk bujursangkar, seakan membentengi bangunan utama yang berada di belakang.






















Masjid ini dipercaya dibangun oleh paman dari Nabi Muhammad pada tahun 627. Namun jika kita melihat dari arsitektur bangunan masjidnya, sama sekali tidak ditemukan jejak atau unsur arsitektur timur tengah di dalamnya, termasuk nama masjidnya itu sendiri. Apalagi sampai hari ini tidak ada catatan atau bukti yang menunjukkan bahwa Sa'd ibn Abi Waqqas pernah mengunjungi China. Nama Huaisheng sendiri berarti " Merindukan Rasulullah "
Untuk mencapai masjid ini, relatif gampang jika kita naik MRT dan turun di station Ximenkou. Posisi masjid berada di jalan kecil, di belakang deretan toko-toko, begitu kita naik ke atas dan melangkah keluar dari station, ambil kanan lalu masuk ke jalan kecil yang ada di samping pertokoan itu.


Shangxiajiu
Pusat belanja murah meriah mirip Pasar Baru dan Glodok ini, letaknya tidak jauh dari Masjid Huaisheng. Hanya berjalan kaki beberapa ratus meter ke perempatan lampu merah Ximenkou, lalu menyeberangi jalan Renminlu, ambil kiri. Dari situ, di sepanjang kaki lima hingga lampu merah berikutnya, lalu kita membelok kiri masuk ke kawasan Shangxiajiu, kita akan disuguhkan banyak sekali toko-toko dan pedagang kaki lima yang menjajakan beragam jenis produk dengan harga yang murah, juga berbagai kuliner lokal yang lezat.


Mencobai kuliner tofu busuk


Pedagang sate kambing


Tahukah anda bahwa buah Kiwi adalah buah asli negara China. http://intisari-online.com/read/buah-kiwi-asli-cina-nama-dari-selandia-baru-1

Penjual es mambo


















Suasana Shangxiajiu pada malam hari

Di sisi berlawanan dari Shangxiajiu, atau di seberang jalan ada sebuah gang yang padat dikunjungi anak-anak muda. Gang ini namanya Zhuangyuanfang 状元坊, di sini tempat khusus menjual barang-barang fashion anak muda dengan harga yang murah. Meskipun murah, anda tetap wajib tawar menawar jika tidak ingin menyesal kemudian apabila menemukan di toko sebelah ternyata harganya jauh lebih murah. 



Shamian Island


Mendengar sebutan pulau, yang langsung kebayang adalah pantai yang indah, ombak putih, langit biru, menyeberangi laut dengan perahu, berenang dan lain sebagainya. Namun untuk pulau satu ini memang agak berbeda. Ketika pertama kali saya datang ke pulau ini, saya tidak menemukannya. Dalam kebingungan, saya mencoba bertanya kepada seorang petugas keamanan " maaf pak, bagaimana cara menuju Pulau Shamian ". Tahukah anda jawaban apa yang saya peroleh ? " ya ini adalah Shamiandao, tempat yang kita berdiri ini ya Shamiandao". Saya langsung tercenggang dan benar-benar belum sepenuhnya bisa mencerna penjelasan petugas itu. Catatan : "dao" dalam bahasa Mandarin artinya pulau, bacanya " Tau".

Lalu saya sendiri mulai mengamati, dan rupanya pulau Shamian itu hanya sebuah daratan kecil yang timbul atau muncul dekat tepi sungai Mutiara, yang keberadaanya hampir bersatu dengan bantaran sungai atau daratan kota Guangzhou. Sekilas lihat anda tidak akan mengira itu adalah sebuah pulau, karena jalan atau jembatan penghubungnya tidak lebih dari 10 meter.

Di atas pulau ini banyak ditemukan bangunan tua berarsitektur barat dan dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun. Mirip kota tua dan tentu kaya dengan latar belakang sejarahnya, bahkan beberapa kedutaan asing masih memilih berkantor di atas pulau ini. Memang agak unik, dan kita juga dengan mudah bisa menemukan café-café di sini untuk sekedar duduk santai sambil ngobrol ngadal ngidul ataupun menunggu seseorang.












Jika anda start dari Shangxiajiu, anda bisa memilih naik bus no 31, 38, 556 dengan membayar 2 Yuan dan turun di halte Renminnanlu. Hanya berjarak 2-3 halte, saran saya lebih baik berdiri saja dekat pintu keluar supaya lebih mudah saat turun. Turun dari bus, kita jalan kaki menuju sungai Pearl atau dalam bahasa mandarin disebut Zhujiang, lalu ambil arah kanan. Station MRT terdekat yaitu Wenhuagongyuan atau Culture Park.


















(......bersambung )

Guangzhou Part 2
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/03/guangzhou-part-2.html

Yangshuo Part 1
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/02/yangshuo-part-1.html

Yangshuo Part 2
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/02/yangshuo-part-2.html

Avatar Mountain Part 1
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/01/avatar-mountain-zhangjiajie-forest_28.html

Avatar Mountain Part 2
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/01/avatar-mountain-zhangjiajie-forest.html