Saturday, July 11, 2015

Bali, Looks From Different Angle



Bali lagi, Kuta lagi, Ubud lagi, hmm.....barangkali ini reaksi yang wajar bagi anda yang sudah pernah beberapa kali berwisata ke Bali. Namun bagi saya pribadi, entahlah Bali seakan menjadi sebuah destinasi atau rumah yang selalu dirindukan untuk kembali. Padahal untuk kesekian kalinya saya mengunjungi Pulau Dewata ini, saya merasakan tetap belum betul-betul mengenalinya secara mendalam. Mengapa? Menurut saya karena pulau yang satu ini begitu dinamis, hidup dan berubah-ubah. Selalu ada saja hal baru yang ditemukan. Di sini saya ingin mengajak anda melihat Bali dari sudut yang berbeda lewat foto-foto yang berhasil saya capture selama ini. Semoga menginspirasi.
Saya sendiri bahkan berharap suatu hari kelak bisa tinggal di Bali, khususnya di daerah Ubud. Kedengarannya memang seperti sedang bermimpi. Tetapi tak apalah, bukankah hampir semua hal besar di dunia ini berawal dari sebuah mimpi, angan-angan atau cita-cita yang sederhana. Jadi bermimpilah selama bermimpi itu tidak dilarang, siapa tahu kelak benar-benar terealisasi. Tentu ini harus diikuti dengan upaya atau tindakan yang nyata.

Berbicara soal Ubud, barangkali anda lebih tertarik dengan keramaian seperti Kuta atau Legian. Namun di sini benar-benar ada jiwa, ada rasa damai, ada keheningan, ada suasana yang berbeda ketika kita sedang berjalan santai menyusuri trotoar dari satu toko ke toko yang lain. Di sini juga banyak ditemukan cafe-café tempat untuk sekedar bertongkrongan atau lesehan, dengan budaya lokalnya yang kental serta keramah-tamahan warga setempat yang terjalin dan tertuang ke dalam satu kesatuan yang menjadi sebuah lukisan. Lukisan angan seperti inilah yang senantiasa muncul di dalam pikiran saya maupun pikiran bawah alam sadar.

Meski demikian, Kuta yang hiruk pikuk tetap menyimpan daya tariknya tersendiri. Setiap kali saya berkunjung ke Bali, saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk duduk diam sekedar menikmati secangkir kopi di cafe-cafe yang berada di deretan BeachWalk, sambil menyaksikan arus manusia yang berlalu lalang. Tidak selalu musti ada yang menemani, cukup berdiam diri di tengah pusaran manusia yang tiada hentinya bergerak, itu juga merupakan sebuah seni tersendiri, seni merenung, seni menemukan jati diri, seni menemukan kehampaan di tengah keramaian.
Untuk trip kali ini saya meluangkan 3 hari 2 malam di Ubud dan sekitarnya. Mencoba bersatu dengan alam, berusaha keras menemukan kembali semangat-semangat hidup dan energi yang tercecer, dan.......serpihan-serpihan jiwa yang telah lama dibawa terbang oleh angin.


1. Taman Batu Vulkanik Gunung Batur, Kintamani
Hamparan batu vulkanik pasca letusan Gunung Batur pada masa silam ini memang belum banyak diketahui wisatawan yang datang ke Bali. Padahal sangat indah dan cocok untuk sesi foto prewedding. Lokasinya berada di sisi kiri danau Batur.



























2. Nusa Penida
Pulau Nusa Penida, yang selama ini dipandang sebelah mata ternyata menyimpan potensi alam yang luar biasa besarnya. Lewat media sosial, bersyukur pulau ini kini mulai dilirik. Lihat foto-foto di bawah ini dan baca juga tulisan lengkap tentang spot-spot tersebut di http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/05/nusa-penida-island-hidden-paradise-in.html .

















































3. Water Blow, Nusa Dua.
Disebut "Water Blow" karena hantaman ombaknya yang begitu keras pada karang-karang yang berada di sekitar pantai, dengan semburan ombaknya yang melambung tinggi, dan siap menarik apapun yang berada di sekitarnya. Sehingga perlu kewaspadaan ketika sedang berada di tempat ini. 




























4. Air terjun Nungnung
Air terjun di Bali yang pernah saya datangi ada 2 yaitu air terjun Tegenungan dan Nungnung. Air terjun Tegenungan yang akhir-akhir ini disebut sebagai salah satu tempat yang akan membuat anda menyesal jika tidak didatangi, justru menurut saya biasa-biasa saja. Selain ukuran air terjunnya kurang tinggi, juga karena airnya sering bercampur tanah sehingga berwarna coklat dan keruh. Bandingkan dengan keindahan air terjun Nungnung, yang alam sekitarnya juga sangat asri.


Air terjun Tegenungan


Air terjun Tegenungan


Air terjun Nungnung


Air terjun Nungnung


Air terjun Nungnung



5. Sawah
Sawah di Bali yang terkenal dan menjadi obyek wisata adalah Jatiluwih dan Tegalalang dan anda harus membayar, karena sudah dikomersialkan. Tetapi menurut saya, sawah di Bali banyak dan berada di mana-mana, terutama di desa. Asalkan kita meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik atau petaninya, kita bisa masuk ke dalam sawah, bermain dan mengambil foto sepuasnya. Jika anda beruntung, bahkan anda bisa menyantap makan siang di saung di tengah-tengah sawah.






















6. Pantai
Bali indentik dengan pantai-pantai yang indah, namun kita perlu tahu kapan adalah saat yang tepat untuk datang, dan dari angle mana kita bisa benar-benar menikmatinya. 


Dreamland Beach


Dreamland Beach


Dreamland Beach


Dreamland Beach


Dreamland Beach


Padang-padang Beach


Tanah Lot


Tanah Lot


Kuta Beach


Kuta Beach


Kuta Beach

7. Danau
Tahukah anda Danau Bratan bukan satu-satunya danau yang berada di kawasan Bedugul, kabupaten Tabanan Bali ? Di sisi timur danau ini masih terdapat 2 danau lain, yang dijuluki danau kembar karena letaknya berdekatan satu sama lain. Ke dua danau ini adalah Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Danau Tamblingan merupakan obyek foto favorit bagi para pecinta fotografi di saat musim hujan tiba.


Danau Bratan


Danau Buyan


Danau Buyan & Danau Tamblingan

Danau Tamblingan

8. Menginaplah di Ubud
Sesekali cobalah untuk menginap di Ubud. Cari penginapan yang bersatu dengan alam. Rasakan bedanya dan saya yakin anda akan merindukan untuk bisa kembali lagi satu hari nanti.

















End

Saparua

Wae Rebo Village

Padar Island

Flores Overland

Komodo National Park - Part 1

Komodo National Park - Part 2