Friday, June 5, 2015

Komodo National Park & Around - Part 1



Perairan di sekitar kepulauan komodo, di ujung barat Pulau Flores ini memang menyimpan sejumlah kekayaan alam yang tiada tara indahnya. Gugusan pulau dengan kontur tanah berbatu dan bukit gundul yang hanya ditumbuhi rerumputan dan sedikit pohon ini, merupakan karateristik alam di sekitarnya, yang justru menjadikan kawasan ini terlihat unik dan mempunyai daya tarik tersendiri.







mirip cakar komodo
Komodo, binatang reptil purba berukuran raksasa juga hidup di dalam kawasan ini dan merupakan binatang endemik Nusa Tenggara Timur dan negara Indonesia pada umumnya. Konon komodo masih berasal dari satu zaman yang sama dengan Dinosaurus. Entah rahasia apa yang terkandung di kepulauan ini, membuat binatang purba ini mampu bertahan hidup dan berkembang biak hingga sekarang. Jadi sangat tidak berlebihan, apabila dunia menobatkannya sebagai New 7 Wonder of Nature pada tahun 2012 silam.

Populasi komodo tersebar di 3 pulau. Di antaranya Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Gili Motang. Ke tiga pulau ini adalah pulau utama di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Sebelum menjadi bagian dari 7 keajaiban dunia, taman nasional ini sebenarnya sudah mengantongi predikat world heritage dan " Man and Biosphere Reserve" di bawah UNESCO sejak tahun 1986.
Selain melihat binatang reptil purba ini secara liar, saya yakin setiap orang yang kemari pasti juga terdorong oleh agenda lain, di antaranya yaitu mengunjungi Pulau Padar, Gili Laba, Pink Beach, Pulau Kanawa, dan Pulau Kelor. Bahkan anda juga bisa menyelam di sini.


pelabuhan Labuan Bajo



pelabuhan Labuan Bajo




Untuk berada di kepulauan ini 2 hari 1 malam terasa cukup, namun ada beberapa alternatif yang bisa diambil saat anda merencanakan perjalanan anda, di antaranya : 



  • Berlayar dari Labuan Bajo, dan kembali ke Labuan Bajo.





Tentu semua ini kembali pada anda masing-masing, tergantung berapa banyak waktu yang anda miliki , budget dan apa yang menjadi perioritas anda.


























Pulau Komodo

Pulau Komodo merupakan pulau utama dari Taman Nasional Komodo. Berada di dalam taman nasional ini untuk pertama kali, saya merasa agak panik dan tegang. Komodo yang merupakan binatang buas dengan gigitannya sangat mematikan itu, masih mudah ditemukan secara liar, di saat kami trekking masuk ke dalam hutan. Untuk mengantisipasi serangan mendadak, kamipun diminta untuk tidak bertindak agresif saat melangkah. Berbicara dengan sesama teman dalam kelompok pun harus dengan suara perlahan, aka berbisik-bisik dan lain sebagainya. Benar-benar dibawa dalam suasana tegang mirip film Jurassic Park.















Namun kini keadaannya sangat berbeda, lebih rileks. Tidak lagi tegang seperti sebelum- sebelumnya. Mengapa demikian ? Saya menduga binatang ini bergeser habitatnya menjauh dari keramaian. Sekalipun Komodo itu dikenal buas dan mematikan, namun jika habitatnya terganggu oleh peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan, tentu mereka akan kabur juga dan mencari tempat yang lebih aman, tentu tempat yang bebas dari kebisingan manusia.
Pada kunjungan bulan Mei kemarin, sulit bagi saya dan rombongan untuk menemukan komodo secara liar di jalur short trekking. Mungkin medium atau long trekking masih memungkinkan kita melihat komodo secara liar. Meskipun demikian kita perlu tetap waspada untuk mengantisipasi serangan mendadak. Selalu berada dalam kelompok dan dalam pengawasan ranger adalah peraturan yang mutlak harus dipatuhi.

Saat kembali dari trekking, kami dibawa menuju markas ranger. Di situ kami melihat seekor komodo jantan, yang gerakannya cukup gesit sebenarnya, namun di bawah arahan ranger, kami berusaha mengambil beberapa foto seperti di bawah ini. Namun karena terburu-buru, ditambah waktunya sudah sore dan hanya menggunakan kamera handphone, hasilnya tidak memuaskan.













Pulau Rinca

Keadaan Pulau Rinca saat ini tidak jauh berbeda dengan Pulau Komodo, namun di sini kita masih bisa menyaksikan kawanan komodo dewasa di sekitar markas ranger. Komodo yang berada di bawah rumah panggung itu terkesan dipelihara, bukan liar. Karena kawanan ini selalu berada di situ sejak kunjungan-kunjungan sebelumnya, tidak pernah berpindah tempat dan bermalas-malasan.

Walaupun demikian sebaiknya anda jangan pernah mencoba mendekat karena serangan mendadak bisa terjadi kapan saja. Perlu diingat gigitannya sangat mematikan karena air liurnya mengandung sejenis kuman yang akan merengut nyawa korbannya dalam tempo  beberapa jam.
















Saya dan kawan-kawan saya adalah orang yang sangat beruntung. Ketika kami datang ke sini untuk pertama kali, secara tak terduga kami mendapati 2 ekor komodo jantan sedang berkelahi. Momen seperti ini tentu sangat langka, dan kesempatan seperti ini hanya 1 per 1000, bahkan bisa dikatakan 1 per sejuta. Pada umumnya komodo berkelahi, karena memperebutkan terirorial atau komodo betina ketika musim kawin tiba.

















Karcis masuk taman nasional ini adalah satu paket dan berlaku untuk ke dua pulau ini, namun harus dilakukan kunjungan sekaligus dalam hari yang sama. Jika tidak, kunjungan ke2 secara otomatis dianggap hangus.

Pulau Padar
Saya benar-benar kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan keelokan pulau satu ini. Sejak saya masih di atas kapal, pulau ini sudah menyihir dari kejauhan dengan pemandangan matahari terbit, yang secara perlahan-lahan dari lekukan bukit di atas pulau ini. So amazing.

Baca lengkapnya di http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/06/padar-island-most-beautiful-island-in.html



(.........bersambung )


Komodo national Park - Part 2
http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/06/komodo-national-park-around-part-2.html










No comments:

Post a Comment