Thursday, September 25, 2014

Araluen - Western Australia Part 1



Tidak tahu bagaimana dengan anda, namun saya pribadi belum lama ini baru menyadari bahwa di dunia ini ternyata dalam setahun terjadi 2 kali musim semi dengan tenggang waktu sekitar 6 bulan. Hal yang sama berlaku juga untuk 3 musim yang lain. Opini umum sepertinya sudah terbentuk bahwa musim dingin selalu datang bersamaan dengan perayaan Natal, yakni di akhir tahun dan setelah itu segera menyusul musim semi tiba di awal tahun berikutnya. Padahal tidak demikian dengan negara-negara yang berada di bagian selatan garis khatulistiwa seperti Australia dan New Zealand. Mereka mengalami Spring pada bulan September - November, dan saya benar-benar tidak menyangka sebelumnya kalau saya memperoleh kesempatan ini untuk mengalami kedua musim semi yang berbeda pada tahun ini, yakni awal April di bagian utara dan awal September di selatan planet ini.

Dalam perjalanan saya kali ini ke Western Australia, saya mendapatkan tiket pesawat yang sangat murah yakni Jakarta - Bali hanya Rp477.000 PP dan Denpasar - Perth hanya Rp1.089.000 PP. Pesawat tiba di Perth pada pukul 4.00 dini hari, udara dilaporkan 7 derajat celsius. Dingin sekali rasanya buat kita yang lahir dan tumbuh besar di daerah tropis. Saya memilih menunggu di dalam bandara hingga pukul 06 .00 pagi. Selain karena keadaan masih gelap, alasan kedua karena bus pertama yang melayani ke city, baru akan diberangkatkan pada pukul 06.15.
Setelah membeli tiket di konter bus, saya menunggu beberapa saat di tempat yang sudah disediakan di depan Terminal-1. Akhirnya datang juga bus berwarna orange dengan logo berupa tulisan CONNECT di kedua sisinya. Harga ticket bus adalah AUD18 untuk one way,  atau AUD30 return. Saya memilih ticket return dan minta didrop di YHA Perth City tempat saya akan menginap selama 7 hari 6 malam di Perth, Western Australia.

Sesuai dengan rencana, keesokan paginya saya bangun pagi-pagi dan segera meluncur ke Perth station yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari YHA, saya menumpang kereta menuju Kelmscott. Turun di Kelmscott station saya mencoba mencarikan taksi di pinggir jalan raya, tetapi tak satu pun taxi yang lewat. Meskipun Kelmscott hanya sebuah kota kecil tetapi untuk ukuran negara maju seperti Australia, bagaimana mungkin tidak ada taksi, saya bertanya di dalam hati. Akhirnya saya bertanya kepada seorang warga Kelmscott, dia menjelaskan bahwa biayanya akan sangat mahal jika saya naik taksi ke Araluen Botanic Park, lagi pula untuk mendapatkan taksi saya harus menghubungi perusahaan taksi via telpon. Seketika saya bingung dan tidak tahu harus bagaimana, lalu dia menyarankan saya untuk kembali ke station, dan menumpang bus 241 dengan tujuan Roleystone dan biayanya hanya AUD 4. Hmm… saya benar-benar beruntung telah dipertemukan dengan warga kelmscott yang ramah dan baik hati, sebuah informasi yang sangat membantu.

Saat saya masuk ke dalam bus 241, saya berkata kepada sang supir bahwa saya ingin pergi ke Araluen. Supir yang sudah tua orangnya sangat baik, dia berjanji akan mengingatkan saya jika sudah tiba. Roleystone sepi sekali dan hanyalah sebuah desa petanian yang banyak ditumbuhi pepohonan. Rumah penduduk jarang-jarang dan udaranya segar. Pagi itu jika tidak muncul banyak anak-anak sekolah yang menunggu bus di halte, hampir tidak menemukan adanya warga yang sedang melakukan aktifitas. Tidak lama kemudian saya turun di halte tidak jauh dari belokan menuju Araluen, udara yang sejuk dan keadaan di sekitarnya sangat sepi.

bus driver

anak-anak sekolah di Roleystone



Saya sendiri tidak kaget bahwa sebagai konsekuensi, saya harus berjalan kaki sekitar 4 km lagi untuk bisa mencapai Araluen karena sewaktu di Jakarta saya sudah menghubungi pihak Araluen lewat email. Mereka memastikan bahwa sekarang sudah tidak ada lagi pelayanan free shuttle dari stasiun Kelmscott, sehingga saya harus datang dengan taksi atau mobil pribadi. Jika tidak, saya harus berjalan kaki sepanjang 4 km dengan menumpang bus ke Roleystone terlebih dahulu. Oleh karena itu saya menyarankan anda datang ke tempat ini secara berkelompok dan sewa mobil langsung dari Perth karena jika anda datang dengan taksi pun, saat pulang tetap harus berjalan kaki. Meskipun demikian saya tidak menyesal telah berjalan kaki pulang pergi 8 km. Kapan lagi saya bisa merasakan hidup dan tinggal di pedesaan indah seperti ini. Tidak percaya? lihatlah foto-foto di bawah ini.

pemandangan sepanjang jalan pedesaan

pemandangan sepanjang jalan pedesaan

rumah warga di pedesaan Araluen

Rumah warga 

peternakan milik warga

pemandangan indah di sepanjang jalan

kolam setelah pintu masuk Araluen
Begitu saya melangkah masuk ke dalam Botanic Park ini, seketika itu juga semua kepenatan yang saya rasakan hilang saat melihat hamparan luas lautan bunga Tulip di mana-mana. So amazing! Truly fantastic dan terbukti keputusan saya untuk datang ke tempat ini tidak salah karena saya memang mencarikan sesuatu yang tidak bisa ditemukan di Indonesia, jadi tidak sia-sia meski saya harus berjalan kaki sepanjang 8 km. Ini untuk pertama kali saya melihat bunga Tulip. Selain warna-warni ternyata Tulip juga banyak variannya, benar-benar indah. Konon umbinya didatangkan khusus dari Turki. Jika anda bisa memperoleh tiket murah seperti saya, tentu tidak perlu harus menunggu trip ke Belanda.











Meninggalkan Araluen Botanic Garden sebaiknya jangan terlalu sore jika ingin kembali ke stasiun Kelmscott, tetap dengan bus 241. Karena mengingat harus berjalan kaki 4 km menuju halte bus di pinggir jalan. Beruntung udara di musim semi sangat sejuk sehingga tidak terlalu berat berjalan sejauh itu. Lagi pula bisa sambil menikmati alam indah di sepanjang jalan pedesaan.










Best time to visit Araluen adalah Mid August - Mid September. Setelah priode itu bunga tulip sudah banyak berguguran. Bagaimana, apakah anda tertarik untuk merencanakan trip untuk spring tahun depan ?



(......bersambung : catatan tentang perjalanan ke Pinnacles )


Pinnacle Desert :
http://johntravelonearth.blogspot.com/2014/09/pinnacles-desert-western-australia-part.html

Fremantle :
http://johntravelonearth.blogspot.com/2014/10/fremantle-western-australia-part-3.html


    

2 comments:

  1. Nice story pak! Next time naik transperth bus aja dari airport (domestic terminal) ke perth city center. Cuma $4.5..jauh lebih murah hehehe. Dari international terminal tinggal naik free shuttle bus ke domestic terminal.

    Cheers, @iamMariza
    iammariza(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Mariza infonya. Sebenarnya saya juga diberitahu oleh pihak YHA tentang hal ini. Sayang infonya sedikit telat dan saya sudah keburu membeli tiket return. Informasi ini saya rencana dishare pada catper terakhir dengan cost breakdownnya. By the way thank you so much sudah membaca tulisan saya.

      Delete