Monday, February 1, 2016

Tokyo, Japan Trip Part-6B



Odaiba
Odaiba yang berarti benteng adalah tempat shopping dan arena bermain, yang sangat terkenal di Tokyo. Odaiba pada awalnya berupa pulau-pulau buatan berukuran kecil yang dibangun pada pertengahan abad ke 19, yang semula hanya bertujuan untuk melindungi Tokyo terhadap kemungkinan serangan dari laut.

Kini, Odaiba telah dikembangkan menjadi satu daya tarik besar di Tokyo dengan pembangunan gedung-gedung mewah, shopping center dan tempat rekreasi. Untuk mencapai tempat ini sangat gampang, karena hampir semua tempat di Tokyo terhubung oleh jalur kereta.







Shinjuku
Shinjuku secara harfiah berarti kawasan pemukiman baru. Mungkin lebih tepatnya adalah distrik pengembangan baru. Beberapa alasan membuat kawasan ini menjadi hidup dan penting. Di antaranya Kantor pemerintah Tokyo berada di sini, gedung tertinggi di Tokyo juga berada di sini, pusat bisnis, interchange kereta bawah tanah paling sibuk dan paling besar juga berada di Shinjuku. Dengan kata lain Shinjuku adalah ibukota di dalam ibukota.

Meski artinya kawasan pemukiman baru, namun sebenarnya kawasan ini sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1947. jadi tidak baru lagi sebenarnya. Dan tempat ini merupakan kawasan dengan penduduk terpadat di Jepang.




Jaket ini, harga sebelum diskon adalah 105.000 Yen atau Rp12.285.000. Lebih tinggi dari total biaya perjalanan kami. Sale 30% off.




Di Shinjuku, tempat yang begitu maju ternyata ada juga pengemis.

Takeshita Street ( harajuku)
Takeshita Street adalah sebuah jalan bebas kendaraan, yang dikhususkan bagi pejalan kaki. Di kedua sisi jalan ini dipenuhi oleh café, restoran dan toko-toko yang menjual berbagai jenis produk fashion dan souvenir. Tempat ini juga dikenal dengan sebutan Harajuku, tempat para Harajuku menyatakan identitas mereka.
Anda tentu sudah tahu apa itu harajuku. Sekelompok anak muda yang berpakaian dan berdandan aneh. Mereka menjalin sebuah komunitas dan menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk menunjukkan ekspresi mereka. Harajuku sedikit mirip dengan cosplay, tetapi berbeda dalam hal konsep. Jika cosplay berpakaian dan merias diri mereka, mirip tokoh animasi tertentu, Harajuku justru bebas berkreasi dan terkesan asalan.

















Shibuya Crossing
Anda wajib ke tempat ini jika berkunjung ke Tokyo. Ini merupakan penyeberangan terunik di Dunia. Di perempatan mana pun di dunia, tentu para pejalan kaki akan menyeberangi jalan dari arah yang berbeda, secara bergantian mengikuti rambu lalu lintas. Namun di perempatan Shibuya justru mobil dari segala arah berhenti serentak dan memungkinkan para pejalan kaki dari segala penjuru berebut dan menyeberang pada saat yang bersamaan.

sumber : google

Anda bisa membayangkan keramaian yang terjadi? Mirip beberapa pasukan yang ingin saling menyerang. Dan hal ini telah menjadikan persimpangan ini menjadi unik dan sangat terkenal. Persimpangan ini persis berada di depan Shibuya Station. Dan patung anjing Hachiko juga terletak di depan stasiun ini.







Banyak acara televisi maupun pembuatan iklan diambil di lokasi ini. Pada saat kami berada di sini, juga sedang diadakan syuting dari stasiun televisi lokal.

Waktu ke Shibuya Cross, kami memilih jalan kaki dari Harajuku, karena ada pertunjukan ice skating sore itu di sebuah gedung tidak jauh dari Harajuku Station, bertepatan dengan waktu bubaran sehingga semua kereta penuh. Ternyata tidak terlalu jauh jika harus berjalan dari Harajuku menuju Shibuya Crossing.

Akihabara Electronic City
Ini adalah pusat perdagangan barang elektronik terlengkap di Tokyo. Mirip Harco. Berbagai barang elektronik bisa ditemukan di sini. Kamera, handphone, jam tangan, games, mainan dan masih banyak produk elektronik lainnya.
Tempatnya sangat strategis. Begitu kita keluar dari Akihabara Station, kita sudah langsung berada di area pertokoan. Tempat ini menjadi "wajib" bagi anda para penggemar animasi, manga dan gadget.




Satu-satunya ramen tanpa kuah yang saya makan di Akihabara, enak juga.



Tokyo Skytree (634m)
Tokyo Skytree adalah salah satu icon penting dari kota Tokyo, dan merupakan menara tertinggi di dunia sejak tahun 2012. Letaknya berada di Sumida, tidak jauh dari Senso-ji Temple. Di bawah menara ini terdapat sebuah shopping mall yang cukup besar. Kami sempat makan dan berbelanja di sana.
Menara ini adalah menara siaran dan observasi. Namun fungsi utama dari menara ini yaitu untuk merelai sinyal radio dan televisi, menggantikan Tokyo Tower yang hanya 333m dan mendapat hambatan dari gedung-gedung tinggi di sekelilingnya.

Sebelum berganti nama menjadi Tokyo Skytree, menara ini bernama New Tokyo Tower.






Senso-ji Temple
Kuil ini adalah kuil tertua di Tokyo. Dan menjadikannya kuil yang paling terkenal dan paling banyak dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Tokyo. Meskipun banyak di antara pengunjung tidak tahu menahu atau bahkan tidak peduli dengan latar belakang sejarah kuil itu sendiri. Bagi kebanyakan orang, yang penting datang, melihat dari jarak dekat, dan tidak lupa berfoto di bawah lampion raksasa yang bergantung di depan pintu masuk. Ya, hanya itu.






Untuk menuju kuil ini, turun di Asakusa Station. Letak kuil tidak terlalu jauh dari station.

Tokyo Central Station
Stasiun central ini menjadi perhatian wisatawan, selain karena bangunannya berarsitektur Eropa juga karena stasiun ini merupakan stasiun tersibuk dalam hal jumlah kereta per hari.

Di depan stasiun ini saya dan Ali dicegat oleh polisi, diperiksa dan diinterogasi. Entahlah, mungkin karena ini sudah hari ke-10 kami di Jepang, penampilan sudah tak terurus, agak lusuh dan mungkin sedikit tampak mencurigakan. Agak kesal sebenarnya jika kami dicurigai macam-macam, karena kami benar-benar murni hanya berwisata di negaranya. Tetapi ingat, apa pun intimidasinya, berhadapan dengan petugas seperti kasus begini, kita sebaiknya sabar.

Tokyo Imperial Palace
Istana kekaisaran ini hanya bisa dilihat dari luar. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Tokyo Central Station. Ketika kami berjalan kaki dari Central Station menuju Tokyo Imperial Palace, gerimis turun di sepanjang sore itu. Dan bunga sakura di depan istana berguguran diterpa angin yang datang tiba-tiba. Sebenarnya itu momen yang cukup indah, ingin sekali merekam tetapi khawatir kamera menjadi basah.









Depan istana adalah lapangan yang sangat luas, tetapi tidak ada tempat untuk berteduh. Suasana sepi, tidak ada pengunjung lain.

Kami bergegas kembali ke Central Station. Lalu mengambil kereta menuju Asakusa-bashi Station. Mengambil backpack di loket, lalu duduk santai sambil menikmati secangkir green tea latte di sebuah gerai minuman di dalam station, sebelum naik kereta menuju Haneda Airport. 

Sebelum masuk ke ruang tunggu, saya menyempatkan diri untuk menikmati semangkok ramen. Ini menjadi ramen terakhir yang saya makan di Jepang. Rasanya memang beda. Tak terlupakan.



End.


Tokyo, Japan Trip Part-6A
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/02/tokyo-japan-trip-part-6a.html

Cherry Blossom In Osaka, Japan Trip Part-1
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/cherry-blossom-in-osaka-japan-trip-part.html

Hiroshima & Miyajima, Japan Trip Part-2
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/hiroshima-miyajima-japan-trip-part-2.html

Kyoto, Japan Trip Part-3
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/kyoto-japan-trip-part-3.html

Shirakawa-go, Japan Trip Part-4
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/shirakawa-go-japan-trip-part-4.html

Kathmandu, Nepal

Xiahe, " A Little Tibet " The Majestic Of Gansu Part-2

Ganjia Grasslands, The Majestic Of Gansu Part-1

Danxia "Rainbow Mountain", The Majestic Of Gansu Part-3

Southwest Sumba & Treasure Part - 1

No comments:

Post a Comment