Monday, February 1, 2016

Tokyo, Japan Trip Part-6A



10 hari berada di Jepang rasanya terlalu singkat, karena terlalu banyak tempat yang ingin kami kunjungi. Akibatnya perjalanan 10 hari ini terasa seperti buronan, hidup berpindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain. Tentu sangat capek dan sendi-sendi seluruh badan ini seakan mau rontok semuanya. Tetapi jika anda bertanya kepada saya " exciting gak?", ya jujur exciting juga sih dan mungkin saya akan bertanya balik bagaimana menurut anda setelah membaca bagian 1 hingga bagian 5 ?

Pada tanggal 11 malam sebenarnya saya dan teman saya Ali sudah tiba di Haneda, Tokyo. Namun kami justru memilih memulai eksplorasi kami dari Osaka, bukan Tokyo. Tentu hal ini dikarenakan ada kesalahan pada waktu pemesanan tiket pesawat, yang sudah saya ceritakan pada bagian 1 tentang Osaka.

Malam itu, setelah melewati imigrasi kami memilih bermalam di airport. Saat sedang antri di imigrasi, ada kejadian yang lucu dan benar-benar di luar dugaan. Saya bukan pertama kali ke luar negri, tentu saya tahu harus mengikuti petunjuk dan mengantri di jalur yang mana. Tetapi tiba-tiba oleh seorang petugas imigrasi yang sedang mengatur barisan, saya diperintahkan untuk berpindah ke jalur khusus warga negara Jepang. Tentu perintahnya dalam bahasa jepang, karena beliau mengira saya orang jepang.



Berhubung saya tidak merespon, karena saya memang tidak mengerti bahasa Jepang. Akhirnya petugas itu menghampiri saya, dan meminta saya untuk memperlihatkan paspor saya. Rupanya dia benar-benar penasaran.

Keesokan paginya, kami langsung menuju konter JR Pass. Ternyata konternya masih tutup, baru akan dibuka pada pukul 07.45. Ya sudah, kami naik ke lantai atas untuk sarapan dulu, kemudian dilanjutkan jalan-jalan di atas roof top gedung terminal ini. Ternyata di tempat ini pemandangannya lumayan bagus. Jika lain kali anda transit di Haneda, pastikan anda menyempatkan diri untuk naik ke Roof Top, dan menikmati fasilitas dan suasana yang berbeda dari airport ini. Akses menuju roof top berada di bagian tengah terminal, di atas deretan toko-toko dan restoran.




Ini breakfast pertama saya di Jepang







Terlalu asyik berfoto-foto di roof top, hampir lupa bahwa kami harus antri JR Pass. Begitu turun ke bawah, buset panjang antriannya sudah bisa saingi panjangnya naga. Dan kami kehilangan banyak waktu hanya buat mengantri selembar JR Pass. 1 jam lebih kami berdiri di dalam barisan antrian. Benar-benar membosankan dan kesal, karena Ardi menunggu kami di Osaka. Dan kami sebenarnya sudah berjanji akan naik kereta jam 8 pagi menuju Osaka.




Celakanya lagi, pagi itu JR Line dari airport tidak beroperasi. Sehingga kami harus naik kereta lain menuju Shinagawa Station untuk menyambung Shinkansen jurusan Osaka. Di Jepang ada banyak operator kereta api, selain JR Railway yang milik pemerintah, masih banyak kereta lain yang dijalankan oleh operator milik perusahaan swasta.

Terkadang nama stationnya sama, karena diambil berdasarkan nama kawasan. Tetapi beda operator beda station, namun letaknya bersebelahan dan memiliki akses penghubung. Mereka bersinergi dan hal ini sangat memudahkan penumpang yang ingin berganti jurusan.

Saat kami tiba di Shinagawa Station, kami mencoba bertanya kepada petugas dan penumpang lokal, di mana kami bisa naik kereta Shinkansen menuju Osaka. Tidak satu pun yang bisa berbahasa Inggris. Meskipun mereka mengerti tujuan dan maksud kami, tetapi sangat disayangkan mereka hanya bisa menjelaskannya dalam bahasa Jepang. Akibatnya kami beberapa kali naik turun lantai 1 dan lantai 2, hanya berputar-putar di sana cukup lama, dan selalu tetap kembali ke titik semula.

Akhirnya kami berhasil juga menemukan station milik JR Railway yang letaknya hanya bersebelahan. Hampir ketinggalan kereta. Bersyukur kami masih keburu dan berhasil naik kereta dengan tujuan Osaka. Kereta tiba hanya 5 menit setelah kami masuk ke dalam area stasiun.

Perjalanan dan eksplorasi kami di Jepang pun segera dimulai.

(Baca : Cherry Blossom In Osaka, Japan Trip Part-1) http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/cherry-blossom-in-osaka-japan-trip-part.html

(Baca : Hiroshima & Miyajima, Japan Trip Part-2) http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/hiroshima-miyajima-japan-trip-part-2.html

(Baca : Kyoto, Japan Trip Part-3)
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/kyoto-japan-trip-part-3.html

(Baca : Shirakawa-go, Japan Trip Part-4)
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/shirakawa-go-japan-trip-part-4.html

(Baca : Spot Terindah Melihat Gunung Fuji Di Kawaguchi-ko, Japan Trip Part-5)
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/01/spot-terindah-untuk-melihat-gunung-fuji.html 



Pagi itu, dari Kawaguchiko Station kami naik kereta kembali ke Otsuki Station, lalu menyambung kereta lain menuju Tokyo. Tiba di Tokyo Station, kami langsung mencari kereta menuju Asakusa-bashi Station, tempat di mana hostel kami berada.


Tokyo Sumidagawa Youth Hostel, bersih dan bagus.

2-1/2 hari dan 2 malam untuk menjelajahi kota Tokyo sebenarnya tidaklah cukup. Tetapi tidak terlalu bermasalah juga sebenarnya bagi kami, karena perjalanan ini terasa ok dan lumayan enjoy juga. Dan saya sama sekali tidak menyesali jadwal yang begitu padat. Karena bagi saya yang baru pertama kali ke Jepang, round trip seperti ini membuat saya punya kesempatan untuk melihat lebih banyak. Meskipun harus menerima segala konsekuensinya. Sebagai contoh badan terlalu capek, dan yang pasti beberapa tempat yang dikunjungi menjadi tidak optimal. Untuk round trip seperti ini, idealnya minimal 2-3 minggu.

Tetapi hal positifnya adalah jika trip berikutnya saya datang lagi, saya menjadi tahu harus ke mana saja. Sebagaimana anda tahu bahwa ke Jepang sekarang jauh lebih mudah, karena sudah bebas Visa bagi orang Indonesia pemegang e-passport.
Berikut ini tempat-tempat yang berhasil kami jelajahi selama berada di Tokyo :

Ameyoko Market
Ameyoko market, atau Ameyoko street letaknya berada di antara Ueno Station dan Okachimachi Station. Jika ingin blusukan di Ameyoko market kita bisa turun di salah satu station ini.

Menurut saya, Ameyoko sedikit mirip Glodok di Jakarta. Hanya saja di sini lebih ramai namun teratur. Di sepanjang jalan mulai dari Okachimachi Station hingga Ueno Station, dipadati oleh pedagang buah-buahan, makanan, ikan dan pakaian. Suasananya ramai mirip pasar malam. Buat anda yang senang keramaian, tentu tempat ini wajib dikunjungi.


























Ueno Park
Jika kita memulai dari Okachimachi dan berjalan hingga ujung Ameyoko Market, kita akan menemukan Ueno Station. Kemudian menyebrang jalan di depan Ueno Station, dilanjutkan dengan menaiki jembatan, kita akan menemukan Ueno Park.
Tanpa bunga Sakura, Ueno Park tampak biasa-biasa saja. Kami hanya berdiam sebentar di tempat ini dan memutuskan untuk kembali ke Ameyoko.



As-Salaam Masjid
Masjid ini berlokasi tidak jauh dari Okachimachi Station. Oleh sebab itu disebut juga Masjid Okachimachi. Letaknya berada di Zip 110-0016, Tokyo, Taito-ku, Taito 4-6-7, As-Salaam Building 1F.
Jadi jika anda seorang muslim, dan kebetulan sudah waktunya sholat saat berada di Ameyoko atau Ueno, tentu masjid ini bisa anda datangi.




mini market halal ini letaknya tidak jauh dari Masjid As-Salaam.

(......bersambung )


Tokyo, Japan Trip Part-6B
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2016/02/tokyo-japan-trip-part-6b.html

Kathmandu, Nepal
http://johntravelonearth.blogspot.co.id/2015/12/kathmandu-nepal.html

Xiahe, " A Little Tibet " The Majestic Of Gansu Part-2

Ganjia Grasslands, The Majestic Of Gansu Part-1

Danxia "Rainbow Mountain", The Majestic Of Gansu Part-3

Southwest Sumba & Treasure Part - 1

Southwest Sumba & Treasure Part - 2

Musim Gugur Di Nusa Penida

West Sumba - Nature & Culture

East Sumba - Land Of A Thousand Savannahs - Part 1

No comments:

Post a Comment