"Perkiraan total biaya perjalananan per orang adalah 7 juta Rupiah, tentu ini ala backpacker. Biaya ini sudah termasuk tiket pesawat, biaya akomodasi, tiket kereta dan makan selama 10 hari menjelajah di 3 kota utama di 3 propinsi. Wow... murah bangat !!" Menjelajah alam yang maha dahsyat di China seumpama sedang mengikuti kisah sebuah perjalanan panjang, atau mungkin sedang membaca sebuah buku petualangan bersambung, yang entah kapan bagian terakhirnya akan ditulis. Rasa kagum demi kagum dan kejutan demi kejutan yang kita rasakan di sepanjang perjalanan, sering kali membuat kita seketika lupa akan segala kesulitan, hambatan dan kelelahan yang baru saja kita lalui. Didukung oleh perubahan 4 musim yang selalu menampilkan keindahan yang berbeda di sepanjang tahun, kekayaan alam di sana menjadi sangat luar biasa dan mungkin saja anda akan punya cerita yang berbeda dengan teman anda meskipun berada di lokasi yang sama. Karena perginya di musim yang berbeda. | |||||||
Untuk perjalanan kali ini saya tidak sendirian dan untuk pertama kali saya membawa serta tim dari Jakarta. Tim semula yang terbentuk adalah 4 cowok dan 5 cewek, akan tetapi menjelang hari keberangkatan ada 2 teman yang gagal berangkat karena masalah pekerjaan. Padahal tiket pesawat dan kereta sudah dibeli. Sedikit kecewa memang, namun yang lebih disayangkan adalah tiketnya hangus begitu saja. | |||||||
Penjelajahan kali ini mencakupi wilayah di propinsi Guangdong, Hunan dan Guangxi dengan tujuan utama sebagai berikut : | |||||||
| |||||||
| |||||||
| |||||||
| |||||||
Saya sendiri sudah pernah 'explore' Taman Nasional Zhangjiajie, atau sekarang dikenal juga dengan julukan Avatar mountain, dan kota Yangshuo secara terpisah beberapa tahun yang lalu. Pemandangan di ke dua tempat ini memang benar-benar dahsyat dengan suasananya yang bikin kangen untuk bisa kembali suatu saat nanti, tetapi entah kapan. Kebetulan teman-teman saya rata-rata belum pernah ke China, didorong rasa kangen ingin kembali mengunjungi ke dua tempat ini, saya langsung menyanggupi ketika beberapa orang di antara mereka meminta saya merencanakan trip ini. | |||||||
Setelah semua perencanaan sudah mantap, kami melakukan pertemuan di salah satu Café di Grand Indonesia. Perkiraan total biaya perjalananan per orang adalah 7 juta Rupiah, tentu ini ala backpacker. Biaya ini sudah termasuk tiket pesawat, biaya akomodasi, tiket kereta dan makan selama 10 hari menjelajah di 3 kota utama di 3 propinsi. Wow... murah bangat !! Semua anggota sepakat, tanggal ditentukan, tiket pesawat pun segera dibeli. | |||||||
Saya berangkat 3 hari lebih awal dibandingkan teman-teman saya. Karena saya harus memastikan tiket kereta dari Guangzhou ke Zhangjiajie, juga tiket kereta dari Zhangjiajie menuju Liuzhou. Semula kami merencanakan, begitu tiba di Guangzhou pada pagi hari, langsung transit ke stasiun dan menumpang kereta ekonomi, dengan nomor kereta K9064/9065 menuju Zhangjiajie pada pukul 2 siang. Namun apa daya ternyata pada hari itu tidak ada jadwal kereta menuju Zhangjiajie, sehingga kami harus menginap semalam di YHA Guangzhou. Beruntung saya datang lebih awal sehingga perubahan ini tidak menjadi kendala yang berarti. Di YHA Guangzhou Catalpa Garden ini kami tinggal di dormitory, kamarnya bersih, lokasinya dekat Yangji MRT station, per bed 67 Yuan sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan YHA di kota kecil yang rata-rata hanya 40 hingga 45 yuan.
| |||||||
Memasuki stasiun utama kota Guangzhou, beberapa teman saya sempat disorientasi seakan sedang mudik Lebaran di tanah air. Manusia berjubel, berisik, mendorong, menjerit, panik saat berebut untuk masuk ke dalam stasiun. Padahal ini hanyalah gambaran sehari-hari di stasiun utama Guangzhou bukan suasana mudik lebaran. Bisa anda bayangkan bagaimana keadaannya saat mudik Tahun Baru China ( imlek ) tiba. Saya sendiri tidak merasakan heran dengan situasi seperti ini, karena mengingat jumlah populasinya yang super banyak itu. Secara resmi jumlah populasi yang tercatat adalah 1,3 milyar orang , sebuah angka yang fantastik tentunya, namun mungkin saja angka ini masih harus ditambahkan lagi dengan adanya kemungkinan anak-anak yang secara diam-diam dilahirkan dan tidak dilaporkan karena kebijakan 1 anak itu. Bagi mereka yang pertama kali menginjakkan kaki di China pasti terkaget-kaget saat melihat lautan manusia berada di mana-mana. | |||||||
Kereta berangkat tepat waktu pada pukul 2 siang, dan diperkirakan kami baru akan tiba di kota Zhangjiajie pada pukul 4 subuh hari berikutnya. Gerbong yang kami tempati adalah gerbong hard sleeper dengan ranjang tingkat 3 susun. Harga tiket kereta adalah 156/161/167 Yuan untuk ranjang tingkat atas, tengah dan bawah. Masing-masing penumpang mendapat bantal dan selimut serta dilengkapi termos air panas. Perlu dicatat makanan yang dijual di dalam kereta api tidak ada yang halal. Untung teman-teman saya membawa rendang dari Jakarta. Kami juga membeli telur rebus saat masih di stasiun, juga membawa 5 kotak nasi putih, saat makan siang di restoran halal di dekat hostel, sehingga untuk soal makan malam di dalam kereta tidak menjadi masalah.
| |||||||
Tiba di stasiun Zhangjiajie, kami langsung dikerumuni sejumlah guide lokal yang berusaha untuk menawarkan jasa mereka. Saya bilang terima kasih, karena seorang teman lokal yang saya kenal pada perjalanan sebelumnya sudah membantu mencarikan mobil untuk kami. Xiao Zhung teman saya itu datang dengan ditemani seorang perempuan muda, padahal saya tahu wajah istrinya dan saya juga kenal adik iparnya. Belakangan diketahui bahwa perempuan muda ini adalah kenalannya Xiao Zhung dan hanya ingin pura-pura sebagai guide dan masuk secara gratis ke dalam Taman Nasional ini bersama-sama dengan tim kami.
| |||||||
Tiba di depan gerbang taman nasional Zhangjiajie, hari sudah terang. Kami bergegas sarapan dulu, bubur dan mie di kedai di seberangnya, supaya tenaganya cukup dan siap untuk mendaki hingga spot-spot spektakuler di bagian atas. Hal ini menjadi penting mengingat suhu udara cukup dingin dan jalur pendakian berupa ribuan anak tangga yang terjal, pasti sangat menguras energi. "Benar-benar alam yang dahsyat, dan ini menjadi alasan utama mengapa saya memilih memulai trekking dari dasar, supaya kita bisa merasakan bagaimana rasanya ketika kita sedang berada di dasar lembah, di kaki pilar-pilar gunung itu. Saat kita berada di atas nanti, kita bisa membayangkan bagaimana keadaan di bawah sana, tidak ada penyesalan, tidak ada penasaran, benar-benar megah." | |||||||
Begitu memasuki gerbang utama kami langsung trekking menyusuri sungai kecil dengan aliran sungai yang tidak terlalu deras, tetapi bisa terdengar suara gemericik airnya di tengah heningnya suasana hutan. Terasa segar dan sejuk terlebih bagi kami yang belum pada mandi. Berjalan tidak jauh dari situ, kami langsung disuguhkan pemandangan yang indah, bukit-bukit karst yang menjulang tinggi. Benar-benar alam yang dahsyat, dan ini menjadi alasan utama mengapa saya memilih memulai trekking dari dasar, supaya kita bisa merasakan bagaimana rasanya ketika kita sedang berada di dasar lembah, di kaki pilar-pilar gunung itu. Saat kita berada di atas nanti, kita bisa membayangkan bagaimana keadaan di bawah sana, tidak ada penyesalan, tidak ada penasaran, benar-benar megah. Setelah melewati jembatan di mana banyak ditemukan kios yang menyewakan kostum suku Tujia, Suku Bai dan Miao untuk berfoto, kami langsung memulai trekking menuju atas.
| |||||||
Berhubung anggota tim kami lebih banyak perempuan, kami baru berhasil mencapai spot yang terdekat di atas gunung dengan durasi 6 jam. Masuk rekor juga dan tentu rekor terlama mestinya. Meski nafasnya pada ngos-ngosan tetapi saya mendengar dengan jelas dari mulut mereka tidak henti-hentinya mengucapkan " Allahu akbar ", karena memang benar-benar tidak mampu menahan kekaguman demi kekaguman yang mereka rasakan di sepanjang pendakian. Taman Nasional ini kini juga dikenal dengan nama Gunung Avatar sejak China mengklaim bahwa background dari film Avatar diambil dari kawasan Taman Nasional ini.
| |||||||
Sampai di atas kami menumpang shuttle bus yang melayani rute spot Tianzhishan. Di depan spot yang bernama Shentangwan kami minta supir berhenti. Karena saat pertama kali saya datang, saya juga menginap di daerah ini. Alasan mengapa saya kembali memilih lokasi ini, karena persis di depan homestay pemandangannya sangat dahsyat dan cenderung agak sepi, tidak banyak pengunjung, dan saya merindukan bisa menikmati suasana pagi di pinggir jurang, menyaksikan matahari terbit di antara pilar-pilar. Amazing.
(......bersambung) Avatar Mountain Part 2 http://johntravelonearth.blogspot.com/2015/01/avatar-mountain-zhangjiajie-forest.html |
Wednesday, January 28, 2015
Avatar Mountain - Zhangjiajie National Forest Park ( Part 1 )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
John , klu dari turun kereta sampai penginapan harus jalan 6 jam dan p[akai bus?
ReplyDeleteapakh Homestay (HS) tsb bisa dibooking via Agoda or booking .com or lain
Apkh HS dekat dengan pintu masuk ZZJ . soalnya ditulis di Tian Zi Shan
thnks
Hi john. Saya rencana ke zhangjiajie akhir maret 2016. Kira2 berapa biaya untuk guide dan sewa mobil.
ReplyDeleteTerima kasih
Guide pasarannya antara 150-200Yuan per hari, cari yang punya license. Sedangkan sewa mobil semacam Van dari stasiun Zhangjiajie menuju gerbang Zhanjiajie National Forest Park sekitar 80-100 yuan. Di dalam taman nasional semua shuttle bus gratis. Jika anda sendiri atau berdua, bisa juga naik angkot dari terminal bus, hanya 10 yuan per orang.
DeleteSemoga informasi ini bisa membantu. Terima kasih
Hi..john kalu sewa mobil perhari kira kira berapa ya biayanya?kami pergi ber 4 dan tiba dengan train
ReplyDeleteHi Nenli,
DeleteSewa mobil per sekitar 500-600yuan, lumayan mahal. Tetapi jika anda tujuannya adalah masuk ke Zhangjiajie National Forest Park/ Avatar mountain, saya saran tidak perlu sewa mobil karena mobil tidak bisa masuk ke dalam national park. Begitu kita sudah mencapai bagian atas, di sana sudah tersedia shuttle bus, gratis untuk rute spot-spot utama yang berada di national park ini.
Thank u infonya john...
ReplyDeleteHi Pak John, salam kenal. Saya dan teman rencana ke zhangjiajie dari Xian akhir april 2016. Apakah perlu sewa mobil dan guide untuk kesananya? Berapa biayanya? Thanks sebelumnya.
ReplyDeletehi Sanny,
DeleteJarak antara Xian dan Zhangjiajie cukup jauh. Tidak ada kereta langsung sehingga anda harus ambil rute Xian- Nanyang, kemudian nyambung kereta jurusan Nanyang-Zhangjiajie.
Namun akhir April hingga minggu pertama bulan Mei di China itu long holiday (hari Buruh) sehingga tiket kereta untuk 2 rute ini sudah habis terjual. Kebetulan ada 2 rombongan pembaca lain yang juga berangkat di akhir April, mereka sudah feed back ke saya tentang hal ini. Akhirnya mereka memilih naik pesawat dari Xian.
Jadi periode ini termasuk peak season, penginapan dan tiket pesawat lebih mahal dari hari biasa.
Mengenai guide dan sewa mobil bisa anda baca pada jawaban yang saya berikan pada pembaca lain di atas.
Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu perjalanan anda.
Halo Pak John, saya Sali. Terima kasih banyak atas informasi mendetil yang Bapak tuliskan di blog ini, sangat membantu penyusunan itinerary saya untuk ke Zhangjiajie, Guilin, dan Guangzhou akhir Juni nanti.
ReplyDeleteKalau boleh tanya,
1. Apakah memang tiket kereta Guangzhou - Zhangjiajie - Liuzhou - Guilin harus beli di tempat, sehingga Bapak datang 3 hari lebih awal? Tidak bisa beli via online kah?
2. Apakah sepenting itu guide local untuk masuk ke national forest? Atau justru wajib ada guide? Karena sepertinya Bapak fasih bahasa Mandarin dan sudah pernah ke Zhangjiajie sebelumnya, namun tetap pergi lagi ditemani Xiao Zhung dan temannya. Lalu bagaimana memastikan guidenya punya license atau tidak, mereka membawanya ke mana-mana kah?
Terima kasih.
Hi Sali,
DeleteDulu penjualan tiket kereta h-10, tetapi sekarang h-60 dan bisa dibeli online. Ada beberapa agen yang bisa dibeli oleh turis dari luar China sperti www.ctrip.com dan www.travelchinaguide.com. Jika ingin beli langsung bisa via APP 12306.com tetapi buat turis asing ada kendala cara bayar pendebetan rekening bank di China. Mungkin anda bisa coba download APPnya dan siapa tahu sudah ada perubahan.
Guide lokal tidak wajib di ZJJ National Forest Park. Penting gak penting tergantung berapa banyak waktu yang anda miliki dan tipe explorer seperti apa andanya.
Jika waktu anda singkat tentu lebih baik pake guide karena national park ini sangat luas, anda bisa menghemat banyak waktu untuk mencari-cari, terlebih spot-spot yang tidak banyak diketahui turis awam.
Guide yang telah mengantongi licence mereka umumnya akan bawa. Begitu keluar dari stasiun sudah banyak guide yang berusaha mendekat, tentu ini hal yang sangat menyebalkan.
Awal Mei ini ada 2 rombongan pembaca blog ini yang telah tiba di ZJJ, dan saya berhasil mempertemukan mereka dengan guide teman saya itu dan semua berjalan dengan lancar meskipun punya kendala bahasa.
Semoga informasi ini membantu.
pak kalau hanya ke taman nasionalnya saja kira2 butuh budget brapa dari stasiun Zhangjiajienya?kalau yg ada cable car apa masih satu kawasan?trims
ReplyDeletehalo,
Deletedari terminal bus dalam kota naik bus menuju gerbang Zhangjiajie National Forest Park itu biayanya 10Yuan atau dirupiahkan sekitar Rp 20.000. Tiket masuk 248Yuan,berlaku untuk 2 kali masuk. Cable car 76Yuan untuk sekali jalan, lift 72Yuan untuk sekali naik juga.
Jika ingin hemat saya saran anda tiba di sana pagi2, setelah melewati pemeriksaan karcis, anda trekking menyusuri tepi sungai, setelah jembatan yang ke2, kira-kira berjalan 100m, di sisi kiri ada jalur trekking menuju Yuanjiajie dengan view yang sangat memukau.
Baik di Taman nasional zhangjiajie maupun Tianmenshan, keduanya sama-sama ada cable car.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Halo,
DeleteKalau boleh tau nomor busnya apa dan rute apa?
Lalu untuk tiket masuk 248 yuan itu berlaku 2 kali masuk di hari yang sama atau bisa digunakan di hari berikutnya?
Apakah tiket tersebut bisa digunakan untuk masuk Zhangjiajie National Park dan Tianmen Mountain?
Misalnya, hari ini masuk Zhangjiajie National Park, besoknya masuk Tianmen Mountain.
Thanks in advance :)
Hi Annisa,
DeleteBusnya berupa minibus, tidak perhatikan nomornya, tapi ada tulisan di tampak depan atas Zhangjiajie National Forest Park, dalam Bahasa Mandarin 张家界森林公园。
Ya benar, tiket masuknya berlaku 2 kali masuk, bisa di hari berikutnya. Namun tidak berlaku untuk Tianmen karena beda penggelolanya.
Jika anda bermaksud mengeksplor sendiri, mulai dari turun kereta anda sudah harus mengabaikan kegigihan para guide lokal yang akan terus mengikutinya.
Semoga bermanfaat.
Salam menjelajah
John
no telp guide di china yang kamu pakai brp ya?
ReplyDeletepak john .kl dr changsha naik trains ke zhang jia jie brp jam.minta no tlp teman lu yg guide.saya rencana bln juni mau ke sn.thank
ReplyDelete